MARASPOST.COM- Pertumbuhan ekonomi suatu daerah tidak hanya ditentukan oleh kekayaan sumber daya alam, tetapi juga oleh kualitas sumber daya manusia (SDM) yang dimilikinya, dalam konteks pembangunan daerah, SDM yang berkualitas menjadi penggerak utama dalam menciptakan inovasi, meningkatkan produktivitas, dan mempercepat transformasi ekonomi, maka di era globalisasi dan digitalisasi saat ini, daerah yang mampu mengembangkan kualitas SDM secara berkelanjutan akan memiliki daya saing yang lebih tinggi, oleh karenanya peningkatan kualitas SDM menjadi agenda penting dalam upaya pembangunan ekonomi, termasuk di wilayah Provinsi Bangka Belitung.
Provinsi Bangka Belitung merupakan salah satu daerah di Indonesia yang memiliki potensi ekonomi dari sektor pertambangan, perkebunan, dan pariwisata, namun ketergantungan terhadap sektor primer tanpa dukungan kualitas SDM yang memadai dapat menjadi hambatan dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Transformasi ekonomi yang berorientasi pada peningkatan nilai tambah dan diversifikasi sektor memerlukan tenaga kerja yang terampil, berpengetahuan dan adaptif terhadap perubahan, maka dalam hal ini kualitas SDM menjadi pondasi utama dalam mendorong pembangunan ekonomi daerah.
Salah satu tantangan utama yang dihadapi Provinsi Bangka Belitung adalah masih terbatasnya akses pendidikan dan pelatihan kerja yang sesuai dengan kebutuhan industri lokal, dalam hal ini menyebabkan ketidaksesuaian antara kompetensi tenaga kerja dengan permintaan pasar yang pada akhirnya mempengaruhi efisiensi dan daya saing ekonomi daerah, selain itu rendahnya tingkat produktivitas dan inovasi di sektor-sektor unggulan turut menghambat pencapaian target pertumbuhan ekonomi yang optimal, kesenjangan antara potensi sumber daya dan kualitas tenaga kerja ini perlu segera diatasi melalui strategi pembangunan SDM yang terintegrasi.
Upaya peningkatan kualitas SDM di Provinsi Bangka Belitung memerlukan sinergi antara pemerintah daerah, dunia pendidikan dan pelaku industri. Pemerintah berperan penting dalam merumuskan kebijakan pendidikan dan pelatihan vokasional yang relevan dan responsif terhadap kebutuhan pembangunan daerah, sementara itu institusi pendidikan harus mampu menghasilkan lulusan yang tidak hanya memiliki pengetahuan teoritis tetapi juga keterampilan praktis dan sikap professional, dunia industri juga perlu berkontribusi melalui program magang pelatihan kerja dan penyediaan lapangan kerja yang layak.
Selain aspek pendidikan dan pelatihan kerja, pembangunan karakter dan soft skills juga menjadi bagian yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas SDM, kecakapan seperti kepemimpinan, komunikasi, kerja tim dan berpikir kritis sangat dibutuhkan dalam menghadapi tantangan ekonomi modern. SDM yang berkualitas tidak hanya unggul secara teknis tetapi juga memiliki etika kerja dan semangat kewirausahaan yang tinggi, dalam konteks ini Provinsi Bangka Belitung, pembentukan karakter SDM yang unggul ini dapat mendorong pertumbuhan usaha kecil dan menengah serta memperluas lapangan kerja lokal.
Permasalahan lain yang turut mempengaruhi kualitas SDM adalah migrasi tenaga kerja dan rendahnya partisipasi angkatan kerja produktif, banyak tenaga kerja potensial yang memilih merantau ke luar daerah akibat keterbatasan kesempatan di daerah asal, hal ini tidak hanya menyebabkan brain drain tetapi juga mengurangi kapasitas daerah dalam mengembangkan ekonomi berbasis potensi local, oleh karena itu perlu diciptakan ekosistem ekonomi yang mendukung pengembangan SDM secara optimal dan mendorong tenaga kerja untuk berkontribusi langsung di daerahnya sendiri.
Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Provinsi Bangka Belitung, diperlukan beberapa strategi sebagai langkah pertama yang perlu dilakukan adalah penguatan sektor pendidikan dan pelatihan berbasis kebutuhan industri local, pemerintah daerah harus menggandeng lembaga pendidikan dan pelatihan vokasional untuk menyusun kurikulum yang relevan dengan potensi ekonomi daerah seperti pertambangan ramah lingkungan, agrowisata, dan industri kreatif, kemudian pemberian beasiswa, pelatihan keterampilan kerja dan peningkatan fasilitas pendidikan menjadi prioritas untuk menciptakan SDM yang unggul dan siap kerja.
Statergi kedua adalah membangun kolaborasi strategis antara pemerintah, dunia usaha dan institusi pendidikan dalam bentuk program link and match, dunia usaha harus dilibatkan dalam proses pendidikan dan pelatihan melalui program pemagangan, pelatihan berbasis industri, serta inkubasi kewirausahaan bagi pemuda lokal, pendekatan ini tidak hanya menyesuaikan kompetensi tenaga kerja dengan kebutuhan pasar tetapi juga memperkuat ekosistem ekonomi lokal yang berbasis inovasi dan kewirausahaan, pemerintah daerah perlu berperan sebagai fasilitator dan regulator dalam memastikan kolaborasi berjalan secara berkelanjutan.
Startegi ketiga adalah menciptakan lingkungan sosial dan ekonomi yang mendorong partisipasi aktif masyarakat, khususnya generasi muda dalam pembangunan daerah, hal ini dapat dilakukan dengan memperluas akses terhadap teknologi digital memperkuat pendidikan karakter dan soft skills serta menyediakan insentif bagi pengusaha lokal dan UMKM untuk menyerap tenaga kerja terampil, dengan memperhatikan aspek sosial, ekonomi dan teknologi secara terpadu, pembangunan kualitas SDM akan berdampak langsung pada percepatan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Bangka Belitung secara menyeluruh.
Oleh : Dr. Efendi Sugianto, S.Pd.I.,S.E.,M.M.,C.HL.,C.MTr. Dosen Pascasarjana MM SDM Universitas Pertiba Pangkalpinang